PTO News - Panik! Begitulah gambaran suasana di dalam kabin pesawat Lion Air.
Seorang penumpang, Budi Mul mengaku panik karena dia ada alergi
pernapasan atau sakit asma. Dia merasa sulit bernapas dalam pesawat
dengan kondisi AC rusak.
"Saya panik karena pesawat sempat mundur
dan pintunya tidak dibuka, hanya jendela darurat yang dipaksa buka
penumpang baru bisa bernapas lagi. Terlambat beberapa menit saya dan
seorang bayi mungkin meninggal," ucapnya kepada Tribun Manado di Bandara
Sam Ratulangi, Senin (30/9/2013).
Seorang ibu bernama Ivon menumpang pesawat itu bersama bayinya yang
baru umur enam bulan. Anaknya terus menangis karena merasa kepanasan.
"Saya sangat panik melihat anak saya kesulitan bernapas, makanya saya
minta tolong kepada pramugari untuk memeluk anak saya karena tidak
sanggup melihatnya terus seperti itu," ujar Ivon.
Suasana panik diakui Hari, seorang penumpang lainnya. "Ketika saya tahu pesawat akan take off
dengan kondisi seperti itu, saya berdiri dan diikuti para penumpang
lain yang panik. Para penumpang yang kepanasan mengamuk dan sempat
mengetuk pintu pilot untuk segera membuka pintu pesawat, tapi tidak
direspon," kata Hari.
Seorang ibu, penumpang pesawat Lion Air penerbangan JT 0775 dari Kota
Manado menuju Jakarta, mengaku memiliki video bukti mesin pendingin
(AC) kabin rusak saat hendak lepas landas, Senin (30/9/2013)."Kami ada
bukti videonya yang menunjukkan AC di pesawat itu tidak hidup," katanya.
Manajer Operasi dan Teknik Angkasa Pura Bandara Sam Ratulangi, Arnawa
mengatakan, penumpang Lion Air membuka jendela darurat karena ruangan
pesawat terasa panas. Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 Wita.
"Penumpang panik di dalam pesawat. Terus ada yang buka pintu
daruratnya," ujar Arnawa. Dia menjelaskan, karena jendela darurat
dibuka, pesawat otomatis harus dihentikan keberangkatannya. Penumpang
kemudian ditangani pihak Lion.
Arnawa membenarkan para penumpang Lion Air sempat marah-marah di
bandara. Hal itu karena mereka panik dengan kondisi pesawat yang terasa
panas. Sementara, pihak Lion Air kurang memberikan respons yang baik
terhadap keluhan penumpang. Setelah beberapa jam insiden tersebut,
sekitar pukul 16.30 Wita, pesawat berangkat kembali ke Jakarta dengan
pesawat Lion lain.
Namun ada beberapa penumpang yang memilih tidak jadi berangkat hari
ini dan memilih maskapai penerbangan lain. Dia menjelaskan, dari Angkasa
Pura tidak mencari penumpang yang membuka pintu darurat tersebut. Hal
itu karena kewenangan berada pada Airline. "Kalau kami sampai di tangga
pesawat saja. Kalau di dalam pesawat, sudah tidak boleh ambil tindakan,"
katanya.
(yahoo.com)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !